M. Fakhruddin Sukses Lulus “Cum Laude” dari Program Doktor Matematika Mengkaji Model Matematika Penyebaran Virus Dengue
Selepas lulus Program Sarjana dari Perguruan Tinggi Negeri di Malang, M. Fakhruddin atau biasa disapa Rully, mulai Tahun 2015 memperoleh Beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggulan (PMDSU) menempuh Program Magister dan Doktor Matematika di Institut Teknologi Bandung. Dibawah bimbingan Prof. Dr. Edy Soewono, Dr. Nuning Nuraini, dan Dr. Ardhasena Sopaheluwakan. Program Magister berhasil dilaluinya dalam waktu 2 tahun. Tahun 2017 Rully mulai menempuh Program Doktor. Di Program Doktor Matematika FMIPA ITB Rully mengkaji mengenai model matematika penyebaran virus dengue dengan melibatkan faktor mobilitas dan iklim. Infeksi virus ini yang menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penelitian yang ditekuninya mengkaji pengaruh dari mobilitas manusia dan kondisi iklim pada penyebaran virus dengue. Penelitian yang penting dalam upaya memahami lebih dalam terkait penyebaran virus dengue. Manfaat yang dapat diambil dari penelitiannya dengan penyampaian informasi-informasi penting seperti prediksi kasus DBD atau pola penyebarannya sehingga dapat diupayakan intervensi atau Early Warning System DBD oleh pengambil kebijakan.
Rully berharap penelitiannya dapat diterapkan secara langsung dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, beberapa hasil kolaborasi yang aplikatif yang pernah dilakukan dan dapat dimanfaatkan secara umum adalah terkait DBD ( http://dbd.bmkg.go.id/ ) dan Covid-19 ( https://simcovid.github.io/ ), dan yang tidak kalah penting dapat membangun networking antar disiplin ilmu atau joint research. Seringkali model matematika sulit diaplikasikan karena kurang sesuai dengan keadaan, sumber daya, dan fasilitas yang ada. Komunikasi dan diskusi antar disiplin ilmu untuk mendapatkan win-win solution dalam permasalahan ini.
Penyuka sinetron/FTV, olah raga futsal yang memiliki moto hidup Jadilah pribadi yang pemaaf, penolong, baik, jujur, dan bermanfaat bagi makhluk hidup ini, tidak selalu mulus dalam menulis publikasi. Dimulai dari pengumpulan data, mengkonstruksi dan menganalisis model, serta menuangkan hasil kedalam bentuk paper dengan alur cerita dan Bahasa yang elegan, dan kalau revisi berkali-kali sudah terbiasa, atau ditolak di beberapa jurnal, namun dengan belajar dari pengalaman akhirnya semua kendala terbayar tuntas dan lunas ketika mendapatkan notifikasi bahwa paper “Accepted”. Hasil kerja keras Rully menulis, saat ini memiliki 1 buah paper Q1, 2 buah paper Q2, 1 proceeding international, dan 3 publikasi di jurnal terindex Sinta 2. Terlebih berita baiknya Rully terima sesaat sebelum usulan Sidang Terbuka.
Ada kesan tersendiri yang dirasakan Rully saat Sidang Tertutup dan Terbuka online. Simpel, hemat dalam biaya, namun ada juga rasa gugup dan euforia tetap seperti sidang secara langsung. Bantuan teman dalam pemberkasan usulan terbuka, akan senantiasa dikenang Rully saat keterbatasan mobilisasi yang dirasakannya. Kini Rully bernafas lega, setelah semua berhasil dilaluinya dengan sukses. Yudisium “Cum Laude” berhasil dia dikantongi. Saat ini Rully bersiap mengabdi menjadi dosen di sebuah Perguruan Tinggi Negeri di bilangan Citeureup, Bogor.
Rully telah menggunakan kesempatan pertama yang datang dengan maksimal, kesempatan mendapatkan beasiswa PMDSU, kuliah, berprestasi di kampus ITB dilaluinya dengan selaras. Seringkali kita membutuhkan kesempatan kedua, padahal kesempatan kedua itu tidak selalu ada. Karena waktu itu kita belum siap untuk kesempatan yang pertama.
Mari senantiasa menggunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya dan cepat tanggap melakukan sesuatu yang harus dilakukan !
Penulis : Ani Hamidah
Sesaat selepas Sidang Terbuka Online
Kunjungan riset dan join publication di University of Koblenz-Landau, Germany
Mendampingi kunjungan Prof. David Greenhalgh dari University of Strathclyde, Glasgow, UK ke Institut Teknologi Bandung (ITB)
Mengunjungi ke Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jakarta dalam rangka kerjasama penelitian
Group discussion dan kunjungan oleh Dinas Kesehatan Jakarta Timur ke Matematika-ITB
Presenter di The Annual Basic Science International Conference (BaSiC) di Malang
Berfoto bersama mahasiswa TPB SAPPK ITB selepas responsi mata kuliah Matematika 1A dan 2A