1.Tentang Sumber Daya Ini
Sebagaimana kita ketahui bersama, publikasi adalah syarat kelulusan mahasiswa pascasarjana. Sumber daya ini dibuat untuk membantu mahasiswa pascasarjana ITB menyiapkan publikasi. Sumber ini terdiri atas beberapa penjelasan dan tips singkat, serta video yang direkam dari pelatihan yang dilaksanakan oleh ITB Journal dan video-video singkat yang direkam khusus untuk sumber ini. Keduanya jenis sumber ini dimaksudkan untuk melengkapi satu sama lain. Penjelasan rinci diberikan dalam video pelatihan yang terdiri dari tiga video, yang masing-masing berdurasi sekitar satu jam. Video-video wawancara dengan narasumber terpilih, yang secara khusus dipersiapkan untuk resource ini, diberikan untuk memberi beberapa penekanan dan sumber belajar langsung dari para pelaku aktif publikasi.
2. Mengapa Perlu Publikasi?
Pada dasarnya publikasi hasil penelitian di jurnal bertujuan registrasi, sertifikasi, dan rekognisi. Registrasi maksudnya adalah agar rekan sejawat mengetahui siapa yang pertama memberikan kontribusi atau melakukan penelitian tentang topik tertentu. Registrasi ini juga bermakna bahwa penelitian yang dipublikasikan adalah benar penelitian original, yang pada saat yang sama merupakan syarat bagi penelitian tingkat doktoral. Pemeriksaan atas keoriginalan artikel pada jurnal yang berkualitas baik dilakukan oleh rekan sejawat yang aktif melakukan penelitian pada topik yang sama. Sertifikasi artinya publikasi yang dikeluarkan oleh seorang peneliti akan memberikan label kualitas penelitian-penelitian yang dilakukan (seorang yang banyak mempublikasikan karyanya di jurnal yang kualitasnya baik biasanya karena kualitas penelitiannya yang baik juga). Rekognisi artinya publikasi seseorang akan menjadi catatan permanen baginya. Bila karyanya itu bermanfaat dan digunakan sebagai rujukan berbagai penelitian lanjutan, maka publikasi tersebut akan selalu disitasi. Jadi publikasi mungkin dapat dimasukkan dalam kelas amal baik yang tidak putus pahalanya.
Dengan tujuan tersebut maka publikasi harus dilakukan pada jurnal yang menjamin semua tujuan tersebut tercapai. Pertama, harus dipilih jurnal yang menyediakan editor dan proses review yang baik. Kedua, yakinkan jurnal yang dipilih adalah jurnal yang oplahnya besar. Pada zaman online sekarang ini, oplah yang besar dapat diartikan jurnal yang tersedia online dan diindeks oleh mesin-mesin pengindeks. Ketiga, pilihlah jurnal yang pengarsipannya baik dan aksesnya mudah. Bagi jurnal yang sudah online, pengarsipan dan kemudahan akses ini dapat dicek dengan mudah.
3. Apa yang Dipublikasikan?
Sebagaimana disebut di bagian Mengapa Perlu Publikasi? penelitian yang dipublikasikan haruslah penelitian yang original. Syarat original ini berlaku bagi substansi dan cara penyampaiannya. Substansi yang original berarti pokok bahasan dalam artikel yang akan diterbitkan belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Substansi penelitian yang original harus diperiksa pada saat memulai penelitian. Situs-situs pengindeks, seperti Scopus (yang dilanggan ITB) dapat digunakan untuk membantu memeriksa apakah penelitian yang akan dilakukan sudah pernah dikerjakan peneliti lain. Dapat saja pada topik penelitian yang sedang menarik banyak minat, pada saat pengecekan awal belum ada yang melakukan namun pada saat Anda akan mempublikasikan telah ada artikel yang mendeskripsikan hal yang sama dengan penelitian Anda lakukan. Oleh karena itu, penting sekali bahwa kita melakukan penelitian dengan baik dan segera mempublikasikannya.
Original dalam penyampaiannya bermakna kalimat-kalimat yang digunakan dalam artikel tersebut adalah original dari para penulisnya. Inilah yang sering disebut-sebut bahwa artikel yang dipublikasikan harus bebas plagiasi. Plagiasi itu bertingkat-tingkat, misalnya IEEE membagi plagiasi atas lima kelas, yakni1: (1) menyalin keseluruhan lebih artikel lain tanpa menyebut sumbernya, (2) menyalin sampai 50 % artikel lain tanpa menyebut sumbernya, (3) menggunakan kalimat, paragraf, atau ilustrasi dari artikel lain tanpa izin dan menyebut sumbernya, (4) mengungkapkan ulang (dengan cara lain) kalimat dari artikel lain dan tanpa menyebut sumbernya, dan (5) menggunakan kalimat dari artikel lain, walaupun menyebut sumbernya. Jadi jelas bahwa mengutip kalimat dari artikel penulis lain sama persis, walaupun dengan menyebutkan sumbernya, termasuk plagiasi. Apalagi menyalin paragraf!
Bagaimana menghindari plagiasi? Untuk plagiasi kelas 1 dan 2, jelas bahwa kalau Anda melakukan penelitian yang original maka Anda tidak akan melakukan hal ini. Untuk menghindari plagiasi kelas 3, maka yakinkan kalau Anda menggunakan ilustrasi dari artikel lain, maka Anda harus minta izin ke penerbit yang telah menerbitkan artikel tersebut. Sementara untuk menghindari plagiasi kelas 4 dan 5, Anda dapat membaca dan berlatih dari berbagai sumber belajar tentang parafrase, misalnya dari salah satu laman di Universitas Wisconsin2. Penting pula untuk ditekankan di sini, bahwa yang disebut dengan artikel lain termasuk artikel yang Anda tulis sendiri dan telah dipublikasikan.
Dalam praktiknya terdapat sedikit kelonggaran pada plagiasi kelas 4 dan 5, terutama pada karya sendiri dan penulisan metoda3 Pengulangan satu sampai dua kalimat yang sama dari publikasi Anda sendiri sebelumnya terkadang sukar dihindarkan, dan biasanya hal ini dapat dimaafkan. Demikian juga dalam penulisan metoda. Sebagai contoh di bidang Kimia, akan sangat sukar menulis dengan cara lain salah satu urutan kerja berikut: zat dilarutkan dalam sejumlah pelarut, endapan disaring, dan sebagainya.
- www.ieee.org/documents/plagiarism.pps
- http://writing.wisc.edu/Handbook/QPA_paraphrase2.html
- http://pubs.acs.org/userimages/ContentEditor/1218054468605/ethics.pdf
5. Siapa saja yang berhak ditulis sebagai Pengarang? Dan bagaimana urutan penulisannya?
Pengarang adalah orang-orang yang memberikan kontribusi substansial pada penelitian dan penulisan artikel yang dipublikasikan. Umumnya kontribusi tersebut dalam konsep, desain, pelaksanaan, atau interpretasi hasil penelitian serta penuangannya dalam artikel. Seberapa besar kontribusi dapat dianggap substansial? Sangat sukar untuk dikuantifikasi, walaupun ada beberapa pihak yang mencoba mengkuantifikasinya, misalnya seperti terlihat di laman http://armani.usc.edu/Authorship.pdf. Demikian juga tentang urutan nama pada baris pengarang, tidak ada aturan baku. Dalam hal ini, yang berlaku adalah kebiasaan di laboratorium atau kelompok penelitian tersebut. Namun yang pasti, semuanya haruslah transparan dan disepakati oleh semua pihak yang terlibat. Jadi jangan ragu untuk mendiskusikan dengan pembimbing Anda.
6. Penulisan Afiliasi
Salah satu ukuran kontribusi universitas adalah publikasi yang dihasilkan. Oleh karena itu sangat penting menuliskan afiliasi yang benar dalam publikasi. Mahasiswa yang melakukan penelitian sebagai bagian dari studinya di ITB diwajibkan menuliskan ITB sebagai afiliasi dalam semua publikasi hasil penelitiannya. Penting juga menuliskan afiliasi dengan benar agar publikasi itu tercatat sebagai kontribusi ITB dengan benar. Bagi peneliti penulisan afiliasi juga berarti memberikan stempel kualitas hasil penelitian yang dilaporkan. Umumnya review atau editor jurnal juga melihat apakah institusi afiliasi penulis adalah instansi yang memang resmi dan dapat dipercaya.
Penulisan afiliasi yang disarankan adalah dengan format sebagai berikut:
Nama pengarang
Kelompok Keahlian tempat bernaung
Fakultas/Sekolah
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
- Penelitian dalam struktur organisasi ITB saat ini dilakukan dalam Kelompok-kelompok keahlian/penelitian (KK), sehingga yang dicantumkan adalah KK bukan Program Studi (Prodi). Dalam hal penelitian dilakukan dalam Pusat/Pusat Penelitian, afiliasi ke Pusat/Pusat Penelitian dapat dituliskan. Nama resmi kelompok keahlian, dan nama dalam bahasa Inggrisnya, dapat diperoleh di laman Fakultas/Sekolah.
- Nama resmi dalam bahasa Inggrisnya Fakultas/sekolah dapat diperoleh di laman Fakultas/Sekolah.
- Nama resmi ITB adalah Institut Teknologi Bandung. Terjemahan nama ITB dalam bahasa Inggris tidak disarankan penggunaannya dalam penulisan afiliasi.
- Nama jalan di mana kampus ITB berlokasi adalah Ganesha, seperti tertera di laman resmi ITB. Bagi yang berdomisili di kampus Jatinangor gunakan “Jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor Sumedang”.
Dimana Anda publikasi?
Jawaban atas pertanyaan ini kembali terkait dengan tujuan publikasi. Seperti telah dibahas kita harus mencari jurnal yang tepat, kualitasnya baik, pembacanya luas, dan terindeks. Jurnal yang pembacanya luas dan berkualitas baik, biasanya dinyatakan dengan ukuran faktor dampak (impact factor)1 yang tinggi, umumnya hanya menerbitkan artikel-artikel yang diperkirakan berdampak besar. Oleh karena itu, Anda harus tahu kira-kira jurnal mana yang tepat untuk mempublikasikan artikel yang Anda tulis. Dalam hal ini sekali lagi, pembimbing atau promotor Anda akan dapat memberikan arahan yang tepat.
Berikut adalah aturan umum yang dapat digunakan:
- Yakinkan kita kirim ke jurnal yang lingkup (aim and scope)-nya cocok dengan isi artikel Anda.
- Jurnal yang banyak Anda sitasi dalam artikel Anda adalah kandidat jurnal yang baik untuk menerbitkan artikel yang Anda tulis.
Bila Anda akan mencoba mengirimkan ke jurnal yang diterbitkan di Indonesia, suatu ukuran kualitas jurnal adalah akreditasi. Terlampir jurnal terakreditasi di Indonesia di link dibawah ini:
https://pak.kemdikbud.go.id/portalv2/jurnal-nasional-terakreditasi/
https://sinta.kemdikbud.go.id/
Daftar video pelatihan penulisan artikel ilmiah:
ITB Journals adalah unit di LPPM ITB yang menerbitkan empat jurnal, tiga di antaranya terindeks Scopus. ITB Journal secara berkala mengadakan pelatihan penulisan artikel bagi para calon penulis di ITB. Dalam pelatihan biasanya diberikan materi tentang Mempublikasikan hasil penelitian, Anatomi naskah Ilmiah, dan Mencegah Plagiarisme.
Untuk keperluan penulisan resuorce ini, telah dilakukan wawancara dengan narasumber terpilih untuk memberikan tips tentang publikasi. Video ini diharapkan juga menjadi sumber belajar langsung dari para pelaku aktif publikasi.
Video yang direkam dari salah satu pelatihan diberikan di bawah ini.
1. Dr. Achmad Syarief, S.Sn., M.Sc
2. Prof. Sri Widiyantoro, M.Sc., Ph.D
3. Dr. Eng. Ferry Iskandar, M.Eng.
4. Prof. Dr. Edy Suwono
5. Prof. Ir. Dwi Hendratmo Widyantoro, M.Sc., Ph.D.
6. Prof. Dr. Ismunandar
Kembali ke Publikasi Jurnal Ilmiah