Slamet Tuty Berhasil Lulus Program Pascasarjana ITB setelah Purnabakti Pegawai Negeri Sipil
[:IN]
Slamet Tuty, atau biasa disapa Oma Tuty atau Bu Tuty sukses lulus Program Magister dan Program Doktor yang dimulai ketika memasuki purna bakti dari Dinas Kesehatan Bandung. Bu Tuty yang pensiun Tahun 2010, kemudian merasa terpanggil menuntut ilmu di Bidang Farmasi karena ingin menambah wawasan dengan ilmu-ilmu baru, termasuk ilmu farmasi yang berkembang cepat. Hal inilah yang menuntutnya terus mengembangkan diri agar dapat berbagi kepada mahasiswa di sebuah PTS Bandung, tempatnya bekerja saat ini. Selama 10 tahun beliau kuliah, Bu Tuty berhasil menamatkan 2 program sarjana, 1 profesi apoteker dan 2 program pascasarajana. Berkat ketekunannya menuntut ilmu, di ITB Bu Tuty berhasil lulus Program Magister hanya dalam waktu 3 semester, dan Program Doktor dalam waktu 6 semester.
Berawal dari kejeliannya dalam melihat empedu ayam, limbah yang biasanya dibuang, sehingga terpikir olehnya bila limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat yang biasa disebut from zero to hero, dan juga hingga saat ini belum ada penelitian khusus tentang pemanfaatan limbah empedu ayam untuk kepentingan manusia, walaupun secara empiris sudah ada yang memanfaatkan untuk mengobati diabetes, malaria, asma, meningkatkan stamina, namun hasilnya belum dibuktikan secara ilmiah, Bu Tuty tertarik meneliti tentang empedu ayam tersebut.
Disertasi berjudul Kajian Etnofarmakognosi dan Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Kimia Empedu Ayam, berhasil dirampungkan dengan keberhasilannya dalam melakukan hipotesis penelitian yang terbukti dengan ditemukannya Ekstrak, fraksi dan subfraksi empedu ayam memiliki aktivitas antioksidan, subfraksi empedu ayam mengandung senyawa aktif antioksidan yaitu (E)-heksadesil-ferulat, antioksidan yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia untuk menangkal radikal bebas yang dapat memicu berbagai penyakit degeneratif mulai dari penyakit auto imun, penyakit jantung dan diabetes sampai kanker. Hasil dari penelitiannya, diperoleh kesimpulan bahwa ternyata empedu ayam yang merupakan limbah yang biasanya dibuang, menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi tubuh manusia.
Penelitian ini juga menemukan kandungan kimia lain dari empedu ayam yaitu kolesterol, asam oleat, asam n- heksadekanoat, asam oktadekanoat dan asam palmitoleat. Ini adalah asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Bukan hal mudah baginya melakukan penelitian saat melakukan isolasi untuk mendapatkan isolat. Diperlukan ketelitian, ketekunan, bekerja harus septik, bersih untuk mengurangi pengotor yang akan terikut pada pekerjaan, karena biasanya isolat yang diperoleh jumlahnya sangat sedikit (dalam hitungan mg), sehingga pekerjaan ini harus diulang-ulang untuk mengumpulkan hasilnya agar memenuhi syarat untuk diidentifikasi. Dan tentu saja diperlukan pengetahuan yang mumpuni dalam membaca hasil NMR, LCMS, GCMS.
Ketekunannya berbuah manis, 2 jurnal/publikasi ilmiah telah terbit pada tempat yang sama yaitu di International Journal of Research in Pharmaceutical Scienches (terindex Scopus), berjudul Antioxidant Profile of Chicken Bile Extract and Correlation with Chemical Content, Published; Juli 2019. Dominant Chemical Compound of Chicken Bile Extract, Publish: Mei 2020.
Bu Tuty penyuka olah raga jogging dan jalan-jalan ini pun pernah mengalami hal pahit dalam menulis jurnal. Tidak ada tanggapan hingga berbulan-bulan sejak jurnal submitted, ataupun revisi berulang-ulang tetapi untuk hal yang sama, dan juga kendala dalam Bahasa Inggris. Untuk usia beliau yang terbilang tidak muda, beliau masih produktif, meskipun pandemi Covid-19 yang membatasi akses ke kampus ITB tetapi membuatnya cepat beradaptasi dengan tata cara sidang online, untuk Sidang Tertutup maupun Sidang Terbuka dan nanti Wisuda Oktober 2020 nanti Bu Tuty akan mendapatkan gelar Doktor Bidang Farmasi. Kini, selepas kelulusan Bu Tuty akan terus bekerja menjadi dosen PTS, apoteker, dan juga menjadi pembina yayasan yang selama ini diasuhnya.
Dari Bu Tuty kita dapat belajar bahwa tidak ada alasan untuk tidak belajar di usia senja. Usia bukanlah hambatan selama tekad, keinginan dan selama tetap semangat dalam mencari ilmu. Tidak ada kata terlambat untuk kembali mengkaji ilmu. Dunia pendidikan sudah lama mendengungkan istilah long life education (pendidikan seumur hidup), hakikatnya mencari ilmu itu sepanjang hayat. Mari senantiasa bersemangat dalam mencari ilmu!
Penulis : Ani Hamidah
Saat sedang Sidang Terbuka Online
Saat Wisuda dari Program Magister Farmasi, Tahun 2017
Berfoto bersama teman kuliah saat di Program Doktor Farmasi ITB
Sesat setelah mengikuti Workshop Analisis Mutu Obat Herbal di SF ITB
[:]